Tren Startup Populer di Tahun 2020

Apiary Coworking Space
3 min readOct 12, 2020
Instagram @apiary.coworking

Pernahkah kalian mendengar beberapa istilah seperti unicorn, decacorn, dan startup? Istilah tersebut sering kali kita temui ketika seseorang tengah membahas soal industri, teknologi, dan bisnis. Startup sendiri dimaknai sebagai perusahaan rintisan, tetapi jika perjalanan bisnis yang mereka jalani mampu mencapai target lebih dari maksimal, maka startup tersebut akan berkembang menjadi lebih besar. Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak adalah segelintir contoh dari keberhasilan startup.

Apa tolak ukur kesuksesan startup? Keberhasilan tersebut ditentukan dari jumlah valuasi ekonomi yang dimiliki perusahaan dan dihitung berdasarkan jumlah keuntungan yang mereka raup. Semakin besar yang dihasilkan, semakin besar pula kesempatan bagi perusahaan tersebut untuk memperoleh gelar unicorn, decacorn, atau hectocorn.

Indonesia Punya 1 Decacorn dan 4 Unicorn!

Merasa asing dengan istilah-istilah tersebut? Ada baiknya kita pahami dulu perbedaannya. Istilah unicorn pertama kali dikenalkan pada tahun 2013 oleh Aileen Lee untuk menyebut startup dengan valuasi lebih dari USD 1 miliar. Decacorn satu tahap lebih tinggi dengan valuasi sebesar USD 10 miliar dan gelar tertinggi dimiliki hectocorn dengan valuasi sebesar USD 100 dolar. Kerennya lagi, gelar decacorn dan unicorn sudah tersemat di beberapa startup terkemuka di Indonesia. Mengutip CB Insight, sepanjang tahun 2019 Gojek memiliki valuasi di atas 10 miliar dolar dan mendapatkan gelar startup decacorn. Sedangkan untuk keempat startup lainnya; Tokopedia, Ovo, Bukalapak dan Traveloka masing-masing mendapatkan gelar unicorn.

Kira-kira, Tren Start Up Seperti Apa yang Populer di Indonesia?

Riset HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk “Global Digital Reports 2020” melaporkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 64% dengan jumlah 25 juta pengguna. Oleh karena itu, berbagai startup mulai mengembangkan layanan berbasis internet untuk mempermudah mobilitas masyarakat. Berdasarkan klasifikasi startup yang sudah disebutkan, pada umumnya tren usaha rintisandi Indonesia fokus dengan bisnis services on demand, misalnya: bisnis yang mengandalkan tingginya pergerakan masyarakat seperti layanan transportasi pribadi dan jasa. Semula mereka hanya fokus dengan layanan antar-jemput menggunakan mobil dan motor, kemudian berkembang memberikan fasilitas berupa: pesan-antar makanan, belanja, cashless payment, serta kehadiran startup yang fokus mengelola layanan pariwisata dan penginapan.

Selain itu, keberadaan startup seperti Fintech misalnya, turut menciptakan layanan pinjaman daring dan investasi keuangan. Gopay, Ovo, Akulaku, dan Bareksa merupakan layanan berbasis teknologi finansial yang cukup populer di Indonesia. Sektor kesehatan pun melakukan hal yang sama, beberapa startup seperti Halodoc dan Klikdokter memberikan layanan konsultasi kesehatan secara daring dan di bidang edukasi kita menemukan layanan belajar seperti RuangGuru, Arkademi, Zenius, dsb.

Ketertarikan masyarakat terhadap daya beli turut mengembangkan berbagai E-commerce di Indonesia menjadi lebih besar. Traveloka, BukaLapak, Tokopedia adalah beberapa dari sekian banyak startup yang cukup sukses dan bertahan hingga hari ini. Selain itu, kemajuan teknologi ikut menciptakan istilah ‘internet of things’, dimana segala kegiatan manusia hampir seluruhnya terhubung dan digantikan oleh internet. Belanja, membaca buku dan mendengarkan musik sebelumnya dapat kita lakukan secara langsung atau manual. Kegiatan tersebut saat ini digantikan dengan berbagai layanan berbasis internet yang disediakan startup dan dinikmati khalayak ramai.

Jika seseorang berhasil membaca peluang, tidak menutup kemungkinan peluang tersebut bertransformasi menjadi bisnis yang besar. Adakah dari kalian yang berminat menciptakan ‘something new’ dan mencoba bisnis rintisan? Yuk, bergabung bersama kami di Apiary Co-working Space. Kami menyediakan berbagai fasilitas bagi para entrepreneur yang ingin memulai dan mengembangkan bisnisnya. Kunjungi instagram @apiary.coworking dan apiary.id untuk informasi dan penawaran terbaru. See you!

Penulis : Stefani Ditamei (Copywriter Apiary Co-working Space)

--

--